Desa Cantik

Menindaklanjuti Peraturan Bupati no.81 tahun 2023 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun 2024, dalam hal khusus disampaikan bahwa Pemerintah Desa dalam menyusun APB Desa selain memperhatikan kebijakan penyusunan APB Desa, juga memperhatikan hal-hal khusus, seperti penganggaran Kegiatan Pemutakhiran Data Sustainable Development Goals (SDGs) guna mendukung program Satu Data Indonesia dan program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik).

Gambaran kegiatan Desa Cinta Statistik adalah melaksanakan rekrutmen agen statistik desa, setidaknya 1 perangkat desa dan di luar perangkat desa untuk dibina oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dalam kegiatan statistik yang hasilnya dimanfaatkan dalam perencanaan pembangunan serta pengambilan keputusan. Kegiatan ini akan meningkatkan kapasitas Desa dalam mengidentifikasi kebutuhan data dan potensi yang dimiliki serta lebih peduli dengan statistik data dalam pembangunan secara informatif dan tepat sasaran.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang mencanangkan program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) di sebanyak 208 desa se Kabupaten Semarang dengan ditandai penandatanganan naskah pencanangan oleh Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha serta OPD terkait.

Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha mengungkapkan secara terpisah bahwa, beberapa waktu lalu di Kabupaten Semarang sendiri ada tiga desa yang akan mencanangkan program Desa Cantik tersebut untuk diperlombakan di tingkat nasional.

Sebelumnya ada Desa Delik ini mampu menyabet juara pertama tingkat nasional untuk Desa Delik tahun lalu. Lalu tiga desa lainnya yakni, Desa Sraten dan Desa Karangtengah yang juga ada di Kecamatan Tuntang, dan terakhir Desa Kalisidi di Kecamatan Ungaran Barat, akan menyusul di tahun ini untuk itu dicanangkannya Desa Cantik ini, beserta desa-desa lainnya yang totalnya mencapai 208 desa.

Pihaknya mengungkapkan rasa terima kasihnya, kepada Badan Pusat Statistik (BPS) dan semua OPD di Kabupaten Semarang yang telah mendampingi pemerintah desa (pemdes) di desa-desa di Kabupaten Semarang, untuk mewujudkan percepatan pembangunan dan smart city di Kabupaten Semarang.

Dengan adanya program Desa Cantik ini, nantinya kurang lebih gambaran soal desa itu akan tergambar di statistik tersebut biasanya dalam bentuk web milik desa lengkap dengan segala statistiknya. Baik mulai dari RTLH (Rumah Tidak Layak Huni), lalu yang tidak punya jambannya, kemudian warganya yang lulusan SMP berapa, SMA berapa, semua data ada disitu untuk statistiknya

Tidak hanya itu, Bupati Semarang itu juga mengungkan bahwa pembinaan untuk Desa Cantik ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2021 lalu.

“Dan ini secara lintas instansi yang ada di Kabupaten Semarang, tujuannya tentu untuk meningkatkan kapabilitas perangkat desa mengolah dan menginterpretasikan data statistik desa agar program pembangunan desa dapat terlaksana tepat sasaran,” tegasnya.

Untuk itu ditargetkan oleh Pemkab Semarang di tahun 2025 nanti, seluruh desa telah memiliki data statistik kondisi dan potensi desa yang memadai kedepannya.

Sementara itu, ditambahkan oleh Kepala Badan Perencanaan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Semarang, Muhammad Muslih jika desa justru seharusnya menjadi subjek dan ujung tombak dalam melaksanakan pembangunan di suatu wilayah, termasuk diantaranya di Kabupaten Semarang.

Berdasarkan faktanya saat ini, desa ini masih menjadi objek dalam pengolahan dan pemanfaatan data pembangunan, karena adanya keterbatasan literasi soal statistik di perangkat desa. Oleh karenanya perlu sekali dilakukan pembinaan statistik agar bisa memperoleh data yang berkualitas dari sumbernya, yakni desa.

Adanya pembinaan Desa Cantik ini dilakukan secara sektoral oleh BPS, yang ditujukan untuk meningkatkan literasi dan kesadaran pemdes dalam penyelenggaraan statistik.

Stabilitasi pengelohan data statistik ini perlu dilakukan untuk menjaga kualitas dan keterbandingan data statistik, sehingga bisa dioptimalisasi data tersebut agar pelaksanaan pembangunan ini tepat sasaran.

Dicanangkannya Desa Cantik di Kabupaten Semarang ini tiga desa yakni Desa Sraten, Desa Karangtengah, dan Desa Kalisidi menjadi desa dampingan untuk diikutkan lomba Desa Cantik di tahun 2024 ini.

Desa Delik di Tuntang ini menjadi desa percontohan karena sudah menjalankan program Desa Cantik sebelumnya, dan mampu menyabet juara satu secara nasional, atau best practice (pengalaman terbaik, red) untuk bisa menyampaikan pengalamannya dan mendampingi desa lain dalam menjalankan program Desa Cantik ini.

Program Desa Cantik itu sendiri di tahun 2024 ini ada tiga desa yang akan ikut lomba Desa Cantik berskala nasional, sedangkan 208 desa lainnya juga sudah mulai mendapat pendampingan penerapan Desa Cantik agar di tahun 2025 nanti seluruh desa itu telah memiliki data statistik dari dilaksanakannya Desa Cantik itu.

Memang secara teknis, BPS yang akan melakukan pendampingan dan pihak kecamatan akan ikut mendampingi. Karena Desa Cantik ini sangat bagus programnya, diharapkan datanya valid dan sesuai standar dari BPS, sehingga data yang valid ini bisa jadi rujukan pembuatan kebijakan di tingkat desa termasuk untuk pembangunan yang berdasarkan pada data statistik itu

Data statistik ini semoga bisa dilaksanakan dengan baik dan valid, karena data statistik ini menjadi rujukan diadakannya perencanaan pembangunan di desa dan berbagai kegiatan lainnya sehingga bisa dilakukan sesuai target yang ada.

Contoh Desa Cantik yang telah dilaksanakan adalah Desa Delik (Tuntang) dan diharapkan direplikasi seluruh Desa di Kabupaten Semarang. Informasi lebih lengkap dapat menghubungi petugas BPS yang ditugaskan di Kecamatan Ungaran Timur, yaitu Bp Bayu dan Bp. Mujiono.

Author: admin_kecamatan